Densus 88 Antiteror Polri menggelar pelatihan pembenaran atau servis AC untuk para eks narapidana terorisme alias napiter sebagai bentuk aktualisasi Pancasila.
Bekerjasama dengan pihak swasta, pemerintah berupaya terus membangun jiwa nasionalis para eks napiter, salah satunya via peluang hidup yang lebih bagus.
Direktur Idensos Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Bijak Makhfudiharto menyajikan, pihaknya berterimakasih mahjong ways 3 kepada Yayasan Amaliah Astra lantaran berkontribusi dalam memberikan pelatihan servis AC kepada para eks napiter.
“Aktivitas ini adalah bentuk aktualisasi dari Pancasila,” tutur Bijak dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Bijak mengamati peluang usaha servis AC bagi eks napiter dikarenakan perkembangan zaman dikala ini membawa masyarakat terlihat bergantung pada penggunaan mesin pendingin ruangan itu. Terpenting, Indonesia adalah negara tropis dengan keadaan kemarau yang dikala ini tidak menentu.
“Ketika ini kita hidup betul-betul bergantung pada AC, sehingga kesempatannya betul-betul besar, para peserta patut mampu untuk meraih peluang tersebut,” terang dia.
Bijak berpesan kepada para eks napiter yang terlibat untuk menguatkan niat keluar rumah untuk beribadah, serta melakukan hal berguna bagi masyarakat yang juga dapat dibarengi dengan menjemput rezeki.
“Niatkan keluar rumah untuk beribadah dan mencari hal bagus, sehingga berguna untuk masyarakat, keluarga dan pribadi. Pakai peluang ini untuk meraih kesuksesan,” kata Bijak.
15 Mantan Napiter
Pelatihan pembenaran AC untuk eks napiter itu dikerjakan di Sigap Academy Cilengsi, Jawa Barat, dengan ditiru sebanyak 30 orang peserta yang 15 diantaranya adalah eks narapidana terorisme.
Mereka adalah Abdul Rohim Sidik, Bayu Seno, Fikri Sabili, Muhammad Rizqy Nurhidayat, Iwan Wahyudianto, Abdul Muis, Abidurrahman, Anwar, Muchsin, Yunus Darusalam, Adam Noor Syam, Darmuzi, Yono Haryono, M Chairudin, dan Hendi alias Abu Yazid.
Kepala Yayasan Amaliah Astra, Ganjar menambahkan, kegiatan pelatihan service AC tersebut sudah hingga pada batch 59 yang memang diawali semenjak 2012 lalu. Salah satunya untuk warga Kampung Bahari dan masyarakat sekitar PT Astra.
“Kami betul-betul bangga dapat berkontribusi dan berguna kepada masyarakat, terutama bersama dengan Densus 88 untuk membina para eks napiter,” ungkap Ganjar.