Kepolisian Resor (Polres) Malang mengingatkan dan mengimbau para petani yang ada di kawasan Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk tak mengaplikasikan perangkap tikus yang dialiri aliran listrik karena membahayakan.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik mengatakan pemakaian perangkap tikus beraliran listrik situs slot gacor tersebut mempunyai risiko tinggi bagi petani lainnya yang berkesibukan di areal persawahan.
“Perangkap listrik tak cuma membahayakan binatang, namun juga manusia. Kalau ada orang yang tak sengaja menyentuh perangkap tersebut, risikonya bisa fatal,” kata Taufik di Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (15/5/2024).
Taufik membeberkan pemakaian perangkap tikus beraliran listrik bisa berisiko fatal hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Oleh karena itu Polres malang mengimbau para petani untuk tak mengaplikasikan perangkap tikus yang dialiri listrik tersebut.
Menurutnya, personel Polres Malang mengambil langkah antisipasi agar tak ada petani yang memasang perangkap tikus beraliran listrik tersebut dengan melakukan sosialisasi ke sejumlah kawasan pertanian di kawasan Kabupaten Malang.
Personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dari masing-masing kepolisian sektor (polsek) jajaran melakukan sosialisasi kepada para petani di sejumlah titik areal persawahan.
Dalam sosialisasi itu, lanjutnya, personel Bhabinkamtibmas memberikan penjelasan kepada para petani perihal bahaya pemakaian perangkap tikus beraliran listrik dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani akan bahaya dan konsekuensi peraturan yang mungkin timbul.
“Kecuali membahayakan, pemakaian perangkap listrik di sawah bisa mengakibatkan pelanggaran peraturan. Kalau hingga ada orang yang meninggal atau terluka pengaruh perangkap tersebut, pemasang perangkap bisa dikenai pidana,” katanya.
Tanggung Jawab Bersama
Dia menambahkan keselamatan warga, termasuk para petani, di area persawahan adalah tanggung jawab bersama. Tiap-tiap perbuatan yang diambil untuk melindungi tanaman harus menentukan keselamatan seluruh pihak.
“Kami ingin para petani bisa bekerja sama dan beralih ke metode yang lebih aman, seperti mengaplikasikan perangkap tikus konvensional atau bahan kimia yang disarankan oleh Dinas Pertanian,” katanya.
Dengan adanya langkah sosialisasi tersebut, kata dia, diharapkan bisa dicegah terjadinya kecelakaan fatal di area persawahan dan menentukan keselamatan warga dan petani. Pihak kepolisian bersepakat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.