AM Hendropriyono Ingatkan Masyarakat Berpikir Logis dan Tolak Rasisme
Jenderal Purnawirawan AM Hendropriyono mengingatkan masyarakat untuk berpikir logis, rasional, dan menolak rasisme. Dia pun mengajak masyarakat berhati-hati pada rasisme yang berkembang di Indonesia.
Pada HUT ke-56 Keluarga Besar Warga Jaya Indonesia (KBWJI) 30 Desember 2023, AM Hendropriyono mengatakan, jangan hingga Indonesia tinggal kenangan dan disebut dulu dulu ada bangsa namanya Indonesia.
“Warga Jaya Indonesia saya menginginkan paham mengenai Indonesia untuk bangsa Indonesia. Indonesia for the Indonesian. Karena itu sengaja saya membuat taman https://todoinalbuquerque.com/ miniatur Majapahit, maksudnya supaya kita sendiri paham bahwa kita adalah bangsa yang besar, sebelum akan orang orang barat berkunjung ke Indonesia pada th. 1292 hingga 1527,” kata Hendro dalam info yang di terima dan dikutip pada Selasa (9/1/2024).
“Jadi kita mesti berani menyuarakan yang benar untuk nasib kita sendiri. Jangan biarkan kita kehilangan bangsa kita sendiri layaknya Mauri di New Zealand udah musnah, suku Indian di Amerika Serikat. Jangan hingga di Indonesia ini disebut dulu dulu ada bangsa namanya Indonesia,” imbuh dia.
Ketua Umum KBWJI ini mengatakan, ada orang yang saat ini rasis di sedang masyarakat. Dia mengingatkan, rasialisme mampu muncul dengan sendirinya di masyarakat.
“Karena itu kita mesti menuju kepada tercapainya obyek yakni Indonesia untuk bangsa Indonesia. Itu obyek kita. Prosesnya adalah, semua bangsa Indonesia mesti asimilasi dengan suku suku bangsa Indonesia,” kata Hendropriyono.
Perlunya Pemikiran Logis
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini mengatakan, satu perihal yang mesti jadi komitmen KBWJI adalah pancasila sebagai ideologi bangsa. Dia pun menyebut bakal mempunyai KBWJI kepada kesimpulan kesimpulan yang logis.
Sebab, kesimpulan kesimpulan logis sangat dibutuhkan di sedang banyaknya kesalahan Info di sedang sedang masyarakat. “Saat ini banyak Info yang salah, hoaks dan simulacra,” ujar Hendropriyono.
Dia berharap, KBWJI yang kala ini baru ada di 28 provinsi di Indonesia mampu terus berkembang hingga ke 38 provinsi di Indonesia. Selain itu, kala ini KBWI juga udah membina lebih dari 500 UMKM di Lombok.